Pada Kamis (3/2), lima blok terakhir alamat IPv4 telah dibagikan. Peristiwa ini membuat panik dunia virtual karena mengira alamat internet telah habis. Dengan kata lain internet sudah tidak punya tempat untuk menampung "penghuni" baru lagi. Namun sesungguhnya kepanikan itu tidak perlu terjadi.
IPv4 atau alamat IP versi 4 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Alamat yang telah digunakan sejak 1981 ini memiliki panjang total 32-bit dan secara teoretis mampu menangani lebih dari 4 milyar host komputer -- tepatnya 4.294.967.296 host komputer -- di seluruh dunia. Apabila jumlah host komputer di seluruh dunia sudah mencapai angka tersebut, berarti IPv4 telah habis terpakai.
Pendistribusian IPv4 ini dilakukan oleh ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers), sebuah lembaga yang dibentuk Departemen Perdagangan AS. ICANN lah yang kemudian mendistribusikan IPv4 kepada lembaga pendaftar internet regional (Regional Internet Registries) yang membawahi lima wilayah di seluruh dunia. Kemudian, RIR inilah yang menyewakan alamat itu kepada ISP (Internet Service Provider) seperti Telkom Speedy, First Media, IM2, XL, BConnect, CBN, dan lain-lain.
Sampai saat ini baru 84 juta alamat IP diberikan kepada kelima RIR. Artinya, alamat internet belum habis, setidaknya dalam waktu dekat. Pasalnya kelima RIR belum mulai menyewakan alamat IP terakhir kepada ISP. Kepala RIR Amerika Utara bahkan mengatakan belum akan kehabisan alamat IP setidaknya sampai dengan enam atau sembilan bulan mendatang. Setelah itu barulah ISP akan kehabisan alamat IP.
Selain itu, diperkirakan hanya 14% alamat IPv4 yang benar-benar telah digunakan dari seluruh alamat IPv4 yang telah dibagikan. Jadi meski akan segera habis, alamat IP masih akan tersedia setidaknya hingga satu atau dua tahun yang akan datang. (Sumber: Popsci, Wikipedia)
0 comments:
Posting Komentar